Istiqomah merupakan sebuah istilah yang merujuk pada sikap teguh dan kuat menjalankan aturan Tuhan. Sikap ini dengan kata lain menunjukkan ketekunan dan ketertiban seseorang dalam menerapkan berbagai aturan dalam agamanya.
Banyak orang religius yang pasti ingin memiliki sikap istiqomah. Namun, menjadi pribadi seperti itu jelas bukan perkara mudah.
Mengapa? Untuk bisa teguh di jalan Tuhan, kita bukan hanya perlu kesadaran yang holistik, namun juga komitmen yang tinggi. Padahal banyak sekali godaan ketika kita berusaha menaati aturan agama.
Misalnya saja dalam hal sepele seperti mencontek bagi pelajar dan tidak membayar hutang bagi orang dewasa. Agama jelas melarang kita untuk mencontek dan tak mau membayar hutang.
Tapi ironisnya, tak sedikit dari kita yang melanggar kedua hal tersebut. Meskipun demikian, seperti kata pepatah, ada seribu jalan menuju Roma.
Biarpun sulit, bukan tak mungkin kita bisa menjadi sosok yang istiqomah. Nah, berikut ini 9 cara jitu menjadi orang yang istiqomah agar Anda bisa teguh di jalan Allah SWT.
1. Niat
Untuk mengubah diri kita menjadi pribadi lebih istiqomah, kita memerlukan niat yang tepat. Niat tersebut haruslah niat yang baik dan juga kuat. Niat itu idealnya berkaitan dengan keimanan kita pada Tuhan dan bukan karena alasan lain.
Misalnya begini, pertanyakanlah dulu kenapa Anda ingin berubah menjadi orang yang istiqomah. Setelah itu, refleksikan eksistensi kita di dunia ini. Pikirkanlah tentang kefanaan dunia dan tentang keringkihan manusia-manusia di dalamnya.
Resapi bagaimana Tuhan begitu berkuasa atas kelahiran, rezeki, dan kematian. Berangkat dari pemahaman itu, niatkan diri Anda untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.
Termasuk dalam hal keteguhan menjalankan perintah Sang Kuasa. Dengan pemahaman yang fundamental begini, Anda pasti lebih ikhlas ketika menjalani perintah agama.
Baca juga: 14 Cara Meningkatkan Disiplin Diri Agar Masa Depan Anda Cerah
2. Belajar pada Ahlinya
Belajarlah pada mereka yang ahli agama. Anda bukan hanya akan memperoleh ilmu yang tepat, namun Anda juga bisa menghemat sangat banyak waktu.
Contohnya saja dalam hal pemilihan referensi. Ketika Anda belajar sendiri, Anda akan bingung mencari referensi yang bagus untuk melatih sikap istiqomah.
Namun bila Anda belajar ke ustadz atau pemuka agama secara langsung, Anda pasti bisa langsung direkomendasikan referensi yang tepat.
Dengan belajar pada ahlinya, Anda juga bisa mengajukan berbagai pertanyaan yang terlintas di kepala. Proses belajar pun menjadi lebih tuntas tanpa meninggalkan kejanggalan atau rasa penasaran.
3. Menjalankan Ritual Agama dengan Tertib
Salah satu cara efektif menjadi orang yang istiqomah adalah dengan menjalankan ritual agama dengan tertib.
Bila Anda seorang muslim, sholatlah 5 waktu tanpa menunda-nunda atau bahkan melewatkannya. Begitu pula bila Anda beragama lain, beribadahlah sesuai aturan agama yang berlaku.
Ketertiban menjalankan ritual agama akan menguatkan iman Anda. Sebab secara konstan Anda akan teringat pada yang Maha Kuasa di tengah kesibukan duniawi.
Dan hal tersebut bisa mendorong diri kita untuk lebih istiqomah dalam menjalankan aturan-aturan religius.
4. Bergaul dengan Orang yang Tepat
Jangan lupa untuk memilih pergaulan yang tepat. Sebab suka tak suka, sikap kita akan dipengaruhi oleh lingkungan kita.
Misalnya bila kita berteman dengan mereka yang kurang agamis, kita akan kehilangan kesempatan melatih sikap istiqomah.
Sebaliknya, bila kita berteman dengan mereka yang agamis, kita bisa belajar satu sama lain. Kita juga bisa saling mengkritik dan memberikan saran-saran yang baik agar sama-sama lebih istiqomah.
Tentu saja tidak berarti Anda harus untuk memutus silaturahmi dengan kawan yang kurang religius. Anda hanya perlu memperluas pergaulan ke orang-orang yang tepat saja.
Toh suatu saat nanti, Anda malah bisa berbagi ilmu dengan kawan Anda yang kurang religius itu.
Baca juga:
5. Terus Intropeksi Diri
Jangan pernah merasa ilmu dan kemampuan Anda sudah cukup baik untuk menjadi orang yang istiqomah. Sebab agama melarang hal tersebut. Agama menuntut agar kita terus introspeksi dan merefleksikan diri.
Hindari juga bersikap sombong dan ria. Jadilah pribadi yang santun yang kebaikannya tak perlu diumbar-umbar untuk diketahui banyak orang. Di sisi lain, teruskan belajar Anda agar Anda bisa menjadi pribadi lebih baik lagi.
Misalnya, daripada Anda sibuk menunjukkan bahwa Anda adalah karyawan yang jujur agar dipuji, sebaiknya Anda fokus mengatasi masalah di kantor tempat Anda bekerja.
Dan, daripada Anda menceritakan kebaikan yang Anda lakukan, sebaiknya Anda meminta ampun pada Tuhan mengenai kesalahan yang Anda lakukan.
6. Baca Kisah-kisah yang Inspiratif
Membaca kisah yang inspiratif juga bisa memotivasi kita untuk berubah menjadi sosok yang lebih istiqomah lho. Di era internet seperti sekarang, kisah-kisah inspiratif itu pun bisa dinikmati lewat berbagai media.
Anda bisa memanfaatkan ebook, membeli buku konvensional, menonton Youtube, dan lain sebagainya. Contohnya saja membaca novel Andrea Hirata yang berjudul ‘Sang Pemimpi.’
Novel tersebut, biarpun bukan novel agama namun menceritakan tokoh-tokohnya yang mencoba untuk mengejar impiannya.
Kita bisa meniru semangat Ikal dan kawan-kawan untuk diaplikasikan kala berusaha menjadi sosok yang istiqomah.
Baca juga: 10 Fakta Menarik Tentang Larry Page (Co-Founder Google)
7. Menghilangkan Sikap Egosentris
Bagi orang yang beragama, pusat dari kehidupan ini bukanlah diri kita. Namun, pusat dalam kehidupan ini adalah Tuhan.
Oleh sebab itu, bersikap egosentris di mana kita selalu mempertimbangkan segalanya dari sudut pandang “aku” menjadi tidak tepat.
Sebelum bertindak dan mengambil putusan, idealnya orang beragama mempertimbangkan aturan-aturan dari Tuhannya. Apakah sekiranya putusan itu diridhoi atau tidak, dilarang atau tidak, dan dimakrufkan atau tidak.
Dengan menjadikan Allah sebagai pertimbangan utama, maka kita bisa menguatkan sikap istiqomah kita.
8. Menolong Mereka yang Tak Beruntung
Percaya tak percaya, cara jitu lain untuk menjadi orang yang istiqomah adalah dengan menolong mereka yang tak beruntung.
Dengan melihat kehidupan saudara-saudara kita yang tak beruntung tersebut, kita bisa menjadi sadar betapa Tuhan bisa membolak-balikkan keadaan.
Selain itu, dengan kita menolong mereka yang tak beruntung kita juga bisa meringankan beban yang mereka tanggung. Berikanlah mereka semangat dan bila memungkinkan dana untuk meringankan bebannya.
Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Dalam hal ini, Anda bukan hanya bisa belajar istiqomah, namun juga membantu sesama.
9. Selalu Bersyukur
Jadilah orang yang selalu bersyukur atas apapun yang Anda miliki. Rasa syukur yang tinggi akan berimbas baik pada cara pandang kita terhadap kehidupan. Ketika kita mudah bersyukur, menjalankan perintah agama pun akan menjadi sesuatu yang ringan dilakukan.
Mengenai masalah kekayaan, misalnya. Saat kita tak sekaya teman-teman yang lain, kadang rasa iri menghantui hati.
Dan perlahan-lahan rasa iri ini akan membuat kita menjadi jengkel pada Tuhan. Akibatnya, kita menjadi malas untuk menjalankan perintahNya.
Bayangkan bila yang terjadi sebaliknya. Kita tetap bersyukur meski dari segi material kita tak sekaya teman-teman yang lain.
Rasa syukur itu akan membuat kita tetap bahagia dan tak berat menjalani kehidupan. Dampak lanjutannya, kita juga jadi lebih mudah menjalankan perintah agama.
Baca juga: 11 Cara Agar Selalu Bersyukur dalam Keadaan Apa Pun
Penutup
Demikianlah 9 cara menjadi orang yang istiqomah. Sekali lagi, memang tidak mudah untuk bisa menjadi pribadi yang teguh menjalankan perintah agama. Ada banyak godaan yang menyertai dan berbagai rintangan yang harus dihadapi.
Namun bila kita mau berusaha, kita pasti bisa mengubah pribadi menjadi lebih baik lagi. Dari menentukan niat sampai belajar bersyukur, yuk terus berusaha agar bisa menjadi sosok yang istiqomah.